Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Yang Di Maksud Motivasi

 

Apa Yang Di Maksud Motivasi
Apa Yang Di Maksud Motivasi

Motivasi atau Motivation ialah pembuatan rangsangan dan stimulan yang memungkinkannya orang untuk lakukan yang terbaik dari kekuatan mereka saat memburu keberhasilan.

Berikan motivasi orang ialah rintangan di semua jenjang.

Rekomendasi : Louise Kelly dan Chris Booth, 2004, Dictionary of Strategy: Taktikc Manajemen, SAGE Publications, Inc.

 Apakah yang dimaksud Motivasi Belajar ?

Motivasi adalah faktor pendorong atau dorongan yang bisa memacu munculnya rasa semangat dan sanggup mengubah perilaku manusia atau pribadi untuk ke arah pada hal yang lebih bagus untuk dirinya.

Hamzah (2008) menerangkan istilah motivasi asal dari kata pola yang bisa disimpulkan sebagai kemampuan yang ada pada diri pribadi, yang mengakibatkan pribadi itu melakukan tindakan atau melakukan perbuatan. Pola tidak bisa dilihat langsung, tapi bisa diinterpretasikan dalam kelakuannya, berbentuk rangsangan dorongan, atau pembangkit tenaga timbulnya sesuatu perilaku tertentu.

Oemar Hamalik (2004) menerangkan motivasi bisa berbentuk dorongan-dorongan dasar atau intern dan intens di luar pribadi atau hadiah. Motivasi ialah proses menghidupkan, menjaga, dan mengatur minat-minat.

Peranan Motivasi 

Motivasi mempunyai peranan untuk seorang, karena motivasi bisa jadikan seorang alami peralihan mengarah yang lebih bagus. Motivasi bisa menggerakkan seorang untuk lakukan suatu hal.sebuah hal.

Sardiman (2007) menerangkan motivasi akan menggerakkan seorang untuk lakukan suatu hal, karena motivasi mempunyai peranan misalnya:

- Menggerakkan manusia untuk melakukan perbuatan, menjadi sebagai pendorong atau motor yang melepas energi. Motivasi dalam masalah ini adalah motor pendorong dari tiap aktivitas yang hendak ditangani;

- Tentukan arah perlakuan, yaitu mengarah tujuan yang akan diraih. Dengan begitu motivasi bisa memberi arah dan aktivitas yang perlu ditangani sesuai perumusan tujuannya;

- Menyortir perlakuan yaitu tentukan tindakan-tindakan apa yang perlu ditangani yang cocok buat meraih tujuan, dengan menyisihkan tindakan-tindakan yang tidak berguna kembali untuk tujuan itu.


Elemen Motivasi 

Motivasi mempunyai dua elemen, yakni: elemen dalam ( inner component ) dan elemen luar ( outer component ).

- Elemen dalam adalah peralihan pada diri seorang, kondisi merasakan tidak senang dan kemelut psikis

- Elemen luar adalah apa yang diharapkan seorang, tujuan sebagai arah sikapnya.

Berdasar pengertian itu, elemen dalam adalah keperluan-kebutuhan yang ingin dipenuhi, dan elemen luar adalah tujuan yang akan diraih.


 Beberapa jenis Motivasi

Pendapat berkenaan beberapa macam motivasi ialah seperti berikut:

- Menurut Chaplin, motivasi bisa dipisah jadi dua, yakni:

- Physiological drive , yakni: Dorongan yang memiliki sifat fisik, seperti lapar, haus, sex dan lain-lain.

- Social motives , yakni: Dorongan-dorongan yang terkait sama orang lain, seperti estetis, dorongan ingin selalu melakukan perbuatan baik, dan benar.

- Menurut Woodworth dan Marquis, motivasi dikelompokkan jadi tiga jenis, yakni:

- Keperluan-kebutuhan organis, yakni motivasi yang terkait dengan keperluan sisi dalam, misalnya: makan, minum, bergerak dan istirahat/tidur, dan lain-lain.

- Motivasi genting yang meliputi dorongan untuk selamatkan diri, dorongan untuk membalasnya, dorongan untuk berusaha, dorongan untuk memburu. Motivasi ini muncul bila keadaan menuntut munculnya aktivitas yang cepat dan kuat dari diri seorang.Pada motivasi genting motivasi bukan muncul atas kemauan seorang tapi karena perangsang di luar.

- Motivasi objektif, yakni motivasi yang ditujukan ke objek atau tujuan di sekitar kita. Motivasi ini meliputi keperluan eksploitasi, kecurangan dan menyimpan ketertarikan.

- Menurut Wood Worth, motivasi dikelompokkan jadi dua sisi, yakni:

- Unlearned motives , ialah motivasi dasar yang tidak didalami atau motivasi bawaan, yakni motivasi yang dibawa semenjak lahir, seperti dorongan makan, minum, seksual, bergerak dan istirahat. Motivasi ini kerap disebutkan motivasi yang disyaratkan dengan biologis.

- Learned motives , ialah motivasi yang muncul karena didalami, contohnya dorongan untuk belajar sesuatu cabang ilmu dan pengetahuan dan memburu kedudukan. Motivasi ini kerap disebutkan motivasi yang disyaratkan dengan sosial, karena manusia hidup dalam peradaban sosial.

- Beberapa macam motivasi Menurut Fradsen, yakni:

- Physiological drive , istilah ini dipakai untuk mengarah pada motivasi bawaan ( unlearned motives ).

- Affiliative need , adalah motivasi yang didalami ( learned motives ) dengan istilah affiliative need.

- Cognitive motives, pola ini menunjuk pada tanda-tanda intrinsik, yaitu tersangkut kepuasan individu. Kepuasan individu ada di dalam diri manusia dan umumnya berbentuk proses dan produk psikis.

- Self-expression , performa diri ialah beberapa dari sikap manusia,pribadi bukan hanya tahu kenapa dan bagaimana suatu hal itu terjadi, tapi juga sanggup membuat sesuatu peristiwa. Kreativitas dan khayalan benar-benar diperlukan, untuk seorang yang mempunyai kemauan untuk manifestasi diri.

- Self-enhancement , lewat manifestasi diri dan peningkatan kapabilitas akan tingkatkan perkembangan diri seorang. Ketinggian dan perkembangan diri menjadi satu diantara kemauan untuk tiap pribadi.

Motivasi adalah salah satunya faktor yang penting saat tentukan sikap seorang, termasuk sikap kerja. Agar bisa berikan motivasi seorang dibutuhkan pengetahuan mengenai bagaimana proses terciptanya motivasi. Motivasi bisa disimpulkan sebagai beberapa faktor yang arahkan dan menggerakkan sikap atau kemauan seorang untuk lakukan sesuatu aktivitas yang dipastikan berbentuk usaha yang keras atau kurang kuat (Marihot, 2002).

Motivasi mempermasalahkan bagaimana triknya arahkan daya dan kekuatan bawahan, supaya ingin kerja sama secara produktif sukses capai dan merealisasikan tujuan yang sudah ditetapkan. Keutamaan motivasi karena motivasi ialah hal yang mengakibatkan, salurkan dan memberikan dukungan sikap manusia, agar ingin bekerja keras dan semangat capai hasil yang maksimal (Malayu, 2000). Dari pendapat-pendapat di atas bisa diambil kesimpulan jika motivasi adalah dorongan/motivasi kerja yang muncul untuk capai kemauan diri dan tujuan dari sesuatu organisasi.

Sudah dimengerti jika keproduktifan sesuatu organisasi terpengaruhi oleh beberapa faktor, seperti peluang mendapat pendidikan dan training tambahan, penilaian prestasi kerja yang adil, logis dan obyektif, mekanisme imbalan dan beragam faktor yang lain.


Teori motivasi menurut Abraham H. Maslow

Manusia dimotivasi untuk memberikan kepuasan beberapa keperluan yang menempel dalam diri tiap manusia yang cendrung memiliki sifat bawaan. Keperluan ini terdiri dari 5 tipe dan tercipta pada suatu tingkat atau hirerarki keperluan, yakni :

- Keperluan fisiologikal, seperti sandang, pangan dan papan.

- Keperluan keamanan, bukan hanya dalam makna fisik, namun psikis psikologikal dan cendekiawan.

- Keperluan sosial, terkait dengan jadi sisi dari pihak lain, disayangi seseorang dan menyukai seseorang.

- Keperluan prestise yang umumnya tercermin dalam beragam beberapa simbol status.

- Manifestasi diri dalam makna terdapatnya peluang untuk seorang untuk meningkatkan kekuatan yang ada dalam dianya hingga beralih menjadi kekuatan riil.

Teori motivasi menurut Clayton Alderfer 

Teori Alderfer dikenali akronim "ERG" yang disebut beberapa huruf pertama dari 3 istilah, yakni :

E = Existence (sama dengan hierarki pertama dan ke-2 teori maslow).

R = Relatedness (seirama dengan hierarki ke-3 dan ke-4 ide maslow).

G = Growth (memiliki kandungan arti yang sama dengan hierarki ke-5 maslow).

Jika teori Alderfer dibaca selanjutnya , maka kelihatan jika :

- Semakin tidak tercukupinya sesuatu keperluan tertentu, semakin besar juga kemauan untuk memberikan kepuasannya.

- Kuatnya kemauan memberikan kepuasan keperluan yang "semakin tinggi" makin bertambah besar, jika keperluan "lebih rendah" sudah dipenuhi.

- Kebalikannya, semkin susah memberikan kepuasan keperluan yang tingkatnya semakin tinggi, makin bertambah besar kemauan untuk memberikan kepuasan keperluan lebih fundamental.

Teori motivasi menurut Herzberg

Teori yang diperkembangkan oleh Herzberg dikenali "Mode dua faktor" dari motivasi, yakni faktor motivasional dan faktor higiene atau "perawatan".

Faktor motivasional ialah beberapa hal penggerak berprestasi yang karakternya intrinsik, yang bermakna mengambil sumber dari pada diri seorang, dan yang diartikan faktor higiene atau perawatan ialah beberapa faktor yang karakternya ekstrinsik yang bermakna mengambil sumber di luar diri seorang, contohnya dari organisasi, tapi ikut tentukan sikap seorang di kehidupan kekaryaannya.

Menurut Herzberg, yang termasuk sebagai faktor motivasional diantaranya adalah tugas seorang, kesuksesan yang dicapai, peluang berkembang, perkembangan dalam berkarier dan pengkuan seseorang. Dan beberapa faktor higiene atau perawatan meliputi diantaranya status seorang di dalam organisasi, jalinan seorang pegawai dengan atasannya, jalinan seorang dengan kawan-kawan sekerjanya, kebijakan organisasi, mekanisme administrasi dalam orgnisasi, keadaan kerja dan mekanisme imbalan yang berjalan.

Menurut Winardi (2008), motivasi asal dari kata motivation yang bermakna "menggerakkan". Motivasi adalah hasil beberapa proses yang memiliki sifat intern atau external untuk seorang pribadi, yang meyebabkan munculnya sikap entusiasme dan konsistensi dalam soal melakukan beberapa kegiatan tertentu.

Dan motif kerja ialah sesuatu kemampuan prospektif yang terdapat pada diri seorang manusia, yang bisa dikembangkannya sendiri atau diperkembangkan oleh beberapa kemampuan luar yang pada dasarnya sekitar sekitaran imbalan moneter dan nonmoneter, yang bisa memengaruhi hasil performanya secara positifatau negatif, hal mana bergantung pada kondisi dan situasi yang ditemui orang yang berkaitan.

Menurut Robbins(2008), motivasi ialah proses yang menerangkan intensif, arah dan kesabaran seorang pribadi untuk capai maksudnya. Sementara motivasi umum terkait dengan usaha meraih tujuan apapun itu, sekarang ini proses itu dipersempit jadi beberapa tujuan organisasional untuk menggambarkan ketertarikan kita pada sikap yang terkait dengan tugas. Tiga komponen khusus dalam pengertian ini ialah intensif, arah, dan kesabaran.

Proses Motivasi 

Pada umumnya, proses motivasi bisa dilukiskan seperti berikut:

Proses motivasi dimulai dirasanya keperluan yang tidak terpenuhi. Kekecewaan ini selanjutnya bertambah dan memunculkan kemelut dan dorongan untuk lakukan suatu hal.sebuah hal. Pada tahapan ini, manusia lakukan upayaupaya untuk memberikan kepuasan keperluan.

Bila sikap ini sukses, karena itu keperluan akan terpenuhi dan kemelut yang dirasa akan turun. Usaha manusia untuk kurangi kemelut barusan, tidak selamanya sukses. Keadaan ini bisa memunculkan kekecewaan, yang selanjutnya akan dimanifestasikan dalam bermacam-macam sikap, contohnya frustasi.

Faedah Motivasi 

Faedah motivasi yang khusus menurut Arep Ishak dan Hendri Tanjung (2003) ialah membuat nafsu kerja, hingga keproduktifan kerja bertambah. Dalam pada itu, faedah yang didapat karena bekerja dengan beberapa orang yang terpacu ialah tugas bisa dituntaskan tepat. Maknanya tugas dituntaskan sama sesuai standard yang betul dan dalam rasio waktu yang telah ditetapkan, dan orang suka lakukan kerjanya. Suatu hal yang ditangani sebab ada motivasi yang mendorongnya akan membuat orang suka melakukannya.

Beberapa ciri orang yang terpacu :

- Bekerja sesuai dengan standard

- Suka bekerja

- Merasa bernilai

- Berusaha keras

- Sedikit pemantauan

- Semangat juang tinggi

Motivasi asal dari bahasa latin "movere" yang bermakna "gerakkan" yakni sesuatu keadaan yang mengakibatkan atau memunculkan sikap tertentu yang anggota arah dan ketahanan (persistence) pada perilaku itu.

Arthur S.Reber dan Emily menjelaskan jika motivasi (motivation) sebuah pemberi energi sikap. Istilah motivasi dapat artikan sebagai kondisi intern pribadi yang melahirkan kemampuan, kegairahan, dinamika dan perilaku pada tujuan. Atau dalam artian lain, motivasi adalah istilah yang dipakai untuk menunjuk beberapa dorongan, kemauan, keperluan dan kemampuan.

Dan motivasi menurut S.Nasution ialah membuat keadaan sebegitu rupa hingga pribadi itu ingin lakukan apa yang bisa dilakukan.

Pemicu Timbulnya Motivasi 

Sebuah motivasi adalah sesuatu keadaan yang tercipta dari beragam tenaga penggerak yang berbentuk tekanan, pola, keinginan dan keperluan. Untuk sederhanakan ulasan ke-4 jenis tenaga penggerak itu akan disebutkan satu istilah yang biasa yakni pola.

Keperluan atau pola ialah satu pengertian kebenaran yang memperlihatkan ada tidak seimbangnya pada diri manusia baik disebabkan karena cacat materi atau non materi. Keperluan mengakibatkan ada dorongan pada diri seorang untuk lakukan suatu hal ke arah terwujudnya sesuatu tujuan. Saat seorang mempunyai keperluan dan dorongan kuat untuk capai sesuatu tujuan, karena itu kesuksesan meraih tujuan yang bisa memberikan kepuasan keperluannya.

Berikut akan diuraikan pola yang terkait dengan hal itu:

- Pola Prestasi

Pola berprestasi ( need of achievement ) yakni pola yang bersaing baik sama dianya atau sama orang lain saat capai prestasi yang paling tinggi.

- Pola Penghargaan(Motif harga diri)

Pola harga diri yakni pola untuk mendapatkan pengenalan, Pernyataan, penghargaan dan penghormatan dari pihak lain. Dalam saat pendidikannya pribadi memperoleh penghargaan dari pihak lain dan diterima di dalam lingkungannya. Keperluannya akan harga diri berikan motivasi seorang untuk bisa berkompetisi dan lakukan segala hal dengan profesional.

- Pola Manifestasi Diri

Dalam hierarki Maslow, keperluan ini ditaruh tertinggi dan terkait dengan kemauan pemenuhan diri. Saat seluruh keperluan lain telah dipenuhi, seorang ingin capai dengan penuh kekuatannya.

Tanda Motivasi 

Motivasi ini tumbuh sebab ada kemauan agar dapat ketahui dan pahami suatu hal yang menggerakkan dan arahkan ketertarikan belajar pribadi hingga sungguhsungguh belajar dan bermotivasi untuk capai prestasi.

Peranan Motivasi 

Menurut Sardiman A.M, peranan motivasi mencakup :

- Menggerakkan manusia untuk melakukan perbuatan, menjadi sebagai pendorong atau motor yang melepas energi. Motivasi dalam masalah ini adalah motor pendorong dari tiap aktivitas yang hendak ditangani.

- Tentukan arah perlakuan, yaitu ke tujuan yang akan diraih. Dengan begitu motivasi bisa memberi arah dan aktivitas yang perlu ditangani sesuai perumusan maksudnya.

- Menyortir perlakuan, yaitu tentukan tindakan-tindakan apa yang perlu ditangani yang cocok buat meraih tujuan, dengan menyisihkan tindakan-tindakan yang tidak berguna untuk tujuan itu.

Dan menurut Nana Syaodih Sukmadinata motivasi mempunyai dua peranan :

- Arahkan (directional function)

Saat arahkan aktivitas, motivasi berperanan dekatkan atau menghindari pribadi dari target yang hendak diraih. Jika suatu hal target atau tujuan adalah suatu hal yang diharapkan oleh pribadi, karena itu motivasi berperanan dekatkan apabila target tidak, diharapkan oleh pribadi karena itu motivasi berperanan menjauhi dari target.

- Aktifkan dan tingkatkan aktivitas (Activating and energizing function)

Motivasi bisa berperan aktifkan atau tingkatkan aktivitas. Sesuatu perlakuan atau aktivitas yang tidak memiliki motif atau polanya benar-benar kurang kuat, akan dilaksanakan tidak benar-benar, tidak terukur dan kemungkinan tidak bawa hasil.

Pintrinch (1996) mengatakan jika istilah motivasi asal dari bahasa Latin, "movere" yang bermakna bergerak (to move). Gerakan yang diartikan adalah deskripsi dari sejumlah gagasan pemula berkenaan motivasi sebagai suatu hal yang membuat kita berjalan dengan baik, masih tetap bergerak, dan menolong kita menuntaskan tugas.

Pengertian lain diutarakan oleh Gage dan Berliner (1979) yaitu motivasi adalah suatu hal yang menggambarkan apa yang memicu seorang dan tujuan orang lakukan aktivitas. Pengakuan di atas menerangkan jika motivasi adalah keterangan sikap seorang yang mencakup kemauan (want), keperluan (need), keinginan (desire), tujuan (goal), dan penghindaran (avoid).

Hingga motivasi disebutkan sebagai predicition of behavior (Morgan, King, Weisz dan Schopler, 1986)

Motivasi adalah sesuatu proses yang tidak bisa dilihat langsung. Beberapa hal yang bisa dilihat adalah sikap pribadi, pemilihan beberapa tugas, usaha yang sudah dilakukan, kesabaran, dan sesuatu realisasi dari hati atau pikiran ke bentuk kata-kata (verbalization).

Motivasi adalah proses evaluasi bagaimana pribadi hadapi sebuah kesusahan, hadapi beragam permasalahan, kegagalan-kegagalan, buat meraih tujuan. Motivasi adalah deskripsi berapa besar kemampuan seorang dan apa yang sebetulnya dilaksanakan.

Motivasi adalah dorongan pada diri seorang untuk lakukan suatu hal buat penuhi keinginan dan keperluan. Munandar (2001) memiliki pendapat jika motivasi ialah sesuatu proses yang mana keperluan-kebutuhan menggerakkan seorang untuk lakukan rangkaian aktivitas yang ke arah terwujudnya tujuan tertentu.

Winkle (1996) mengatakan jika motivasi dipisah jadi dua bentuk, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

1. Motivasi Intrinsik 

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang membuat sikap yang tampilkan prestasi atau performa. Motivasi intrinsik ialah keinginan untuk lakukan sesuatu perlakuan untuk diri kita (Huffman, Vernoy dan Vernoy, 1997).

Disebutkan motivasi intrinsik karena maksudnya adalah hati dari dalam yang efisien, kapabel, dan pribadi menggenggam kendalian pada nasib dirinya (Morgan, King, Weisz, dan Schopler, 1986).

Pribadi yang terpacu secara intrinsik, lakukan sesuatu kegiatan untuk kegiatan tersebut, di mana dari aktivitas itu dia akan mendapat kepuasan (Pintrich, 1996). Dimyati dan Mudjiono (1999) mengatakan jika pribadi yang terpacu secara intrinsik karena dia suka lakukan apa yang ditanganinya.

Motivasi intrinsik disebutkan sebagai motivasi tujuan pada diri, yaitu pribadi tampilkan sendiri dorongan untuk bekerja tanpa ada keperluan rangsangan di luar (Elliot dan Kratochwill, 2000).

Woolfolk (1993) mengatakan jika pribadi yang terpacu intrinsik tidak memerlukan hadiah atau hukuman untuk membikin mereka bekerja karena untuk pribadi itu bekerja itu sendiri telah memberikan keuntungan. Mereka nikmati pekerjaannya atau hati perolehan prestasi yang didapatnya.

Winkle (1996) mengatakan jika keunikan motivasi intrinsik adalah realita jika salah satu langkah untuk meraih tujuan yang diputuskan dengan bekerja.

Sumber motivasi intrinsik ialah beberapa faktor intern, seperti

- Ketertarikan (interest)

- Keperluan (needs)

- Kepuasan (enjoyment)

- Rasa ingin ketahui (curiosity)

Type penetuan tujuan ialah evaluasi, berbentuk kepuasan individu saat temukan rintangan. Woolfolk (1993) mengatakan jika pribadi yang terpacu secara intrinsik, condong pilih pekerjaan yang susah dan melawan.


2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang membuat sikap untuk mendapat keuntungan tertentu contohnya: material, penghargaan sosial, atau untuk menghindar dari hukuman. Huffman, Vernoy, dan Vernoy (1997)

Pribadi yang mempunyai motivasi ekstrinsik, tidak begitu tertarik dengan kegiatan tersebut, tetapi cuma perduli dari sesuatu yang bisa didapat seperti, imbalan atau keuntungan, dari kegiatan itu (Woolfolk, 1993).

Berkenaan dengan aktivias yang sudah dilakukan seorang, motivasi ekstrinsik sering jadi pembimbingan tujuan (goal directed) dan fokus sesuatu tujuan (goal oriented). Ini karena pribadi itu tergerak oleh beberapa hal yang di luar dianya, seperti penghargaan atau hukuman (Pintrich dan Schunk, 1996).

Woolfolk (1993) mengatakan jika pribadi yang terpacu secara ekstrinsik lakukan sesuatu kegiatan untuk argumen tertentu yang mengambil sumber pada beberapa faktor external, seperti imbalan, penghargaan, penekanan sosial, atau penghindaran diri akan hukuman.

Type penetapan tujuan motivasi ekstrinsik ini ialah performa, berbentuk dorongan untuk akseptasi kerja hasil dari pihak lain. Pribadi dengan motivsai ekstrinsik condong pilih pekerjaan yang gampang atau benar-benar susah.

Saat lakukan sesuatu pekerjaan, seorang dengan motivasi ekstrinsik merasa percaya jika keterlibatannya dalam penuntasan pekerjaan akan datangkan hasil yang diharap. Namun, motivasi ekstrinsik bukan semata-mata bentuk motivasi yang di luar diri seorang seperti rekanan kerja atau atasan.

Motivasi ini bermula dari sesuatu keperluan yang dihayati oleh diri kita, meskipun bisa jadi seseorang menggenggam peranan saat memunculkan motivasi itu.

Keunikan pada motivasi ekstrinsik adalah sesuatu kegiatan diawali dan dilanjutkan berdasar keperluan dan dorongan yang tidak secara mutlak terkait dengan kegiatan tersebut (Winkle, 1996).

Motivasi adalah dorongan yang menggerakkan pribadi untuk berlagak laris, dorongan ini asal dari diri sendiri untuk melakukkan sebuah aktivitas sama sesuai apa yang diharapkan. dari sejumlah opini pakar motivasi bermula dari keadaan, keadaan dan object yang menggembirakan. dari koeswara jika pengetahuan displin psikologi menjelaskan motivasi ide dipakai untuk menjelaskan kemampuan dan bekerja dari diri pribadi sebagai pendorong dan perilaku. McDonald dan Soetomo mengatakan motivasi ialah peralihan tenaga atau energi yang terjadi dan diikuti sejumlah reaksi-reaksi, sama ini terdapat tiga elemen utama pada motivasi yakni: memulainya karena ada tenaga pada tiap pribadi, ke-2 diikuti timbulnya rasa atau perasaan, efeksi atau emosi yang bisa tentukan perilaku manusia, dan ke-3 diikuti timbulnya reaksi-reaksi untuk meraih tujuan itu. karena itu motiasi itu ada saat ada rangsangan atau dorongan dari beberapa tujuan yang ingin di raihnya.